Featured Video

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 15 April 2011

Senin, 04 April 2011

Video Lipsing Anggota Brimob Gorontalo-Iskaruji dot com

Sabtu, 02 April 2011

Thailand Promosikan "Thai Massage"


Penulis: Ni Luh Made Pertiwi F | Editor: I Made Asdhiana
Minggu, 3 April 2011 | 08:27 WIB

KOMPAS IMAGES/NI LUH MADE PERTIWI F Anjungan Thailand di Astindo International Travel Fair (AITF) 2011, Jumat (1/4/2011).


KOMPAS.com - Indonesia memang pasar menggiurkan bagi pariwisata negara-negara tetangga. Misalnya, bagi Thailand, Indonesia masuk dalam sepuluh besar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Thailand.
"Indonesia masuk dalam top 20 untuk seluruh dunia. Sebagian besar orang Indonesia ke Thailand adalah keluarga. Keluarga adalah pasar terbesar kami. Karena orang Indonesia itu berorientasi pada keluarga. Mereka datang dalam keluarga besar, kadang sampai kakek dan nenek juga ikut," kata Director Tourism Authority of Thailand (TAT) Nithee Seeprae yang Kompas.com temui saat Astindo International Travel Fair (AITF) 2011, Jumat (1/4/2011).
Selain keluarga, pengunjung Indonesia ke Thailand adalah para pekerja maupun generasi muda. Menurut Nithee, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Thailand mengalami peningkatan sebesar 24 persen di tahun 2010 dibanding 2009. Pihaknya menargetkan adanya kenaikan 15 persen di tahun 2011.
"Orang Indonesia senang dengan wisata belanja dan wisata kuliner di Thailand. Apalagi kuliner karena makanan Thailand dan Indonesia mirip, sama-sama pedas dan penuh rempah-rempah," ungkapnya. Sementara itu, destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia adalah Bangkok dan Pattaya.
"Phuket sekarang jadi daya tarik terbaru untuk orang Indonesia. Mereka cari pantai," tutur Nithee. Dalam waktu dekat, Thailand akan mengadakan Festival Songkran dalam rangka tahun baru Thailand. Keunikan festival ini menurut Nithee adalah seluruh Thailand akan siram-siraman air bagaikan festival perang air.
Pada AITF 2011, TAT juga mempromosikan beberapa objek wisata dan akomodasi yang ada di Thailand. Selain itu, di stan tampak pemijat sibuk melayani beberapa pengunjung pameran. Ternyata, pihak TAT juga tengah mempromosikan thai massage.
"Thai massage ini memiliki perbedaan teknik dengan pijat ala Indonesia. Kami juga mengandalkan segi pelayanan kepada tamu," tutur Nithee.

Ayo Jelajahi Pulau Onrust!


Penulis: Ni Luh Made Pertiwi F | Editor: I Made Asdhiana
Minggu, 3 April 2011 | 09:03 WIB

Pulau Onrust.


JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Onrust, sebuah pulau kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini menyimpan banyak kisah sejarah masa kolonial Belanda.
Karena itu, cocoklah jika pulau ini menjadi tempat untuk berwisata sejarah. Jika Anda berminat tur sejarah di pulau Onrust, Anda bisa ikut program "Mengarungi Sejarah melacak Jejak Kolonial di Teluk Jakarta" yang diselenggarakan Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Nantinya, di Pulau Onrust peserta akan menelusuri gedung-gedung tua dan dermaga VOC. Selain itu, peserta juga akan melihat jejak benteng, ruang bawah tanah (reservoir), dan fondasi kincir angin.
Penelusuran tidak hanya ke Pulau Onrust, tapi juga Pulau Kelor dan Pulau Kahyangan/Cipir. Di Pulau Kelor terdapat Benteng Martello dan jejak kuburan Belanda. Sementara di Pulau Kahyangan/Cipir terdapat reruntuhan rumah sakit karantina haji dan penyakit menular.
Ada dua pilihan tanggal yang bisa diikuti peserta, yaitu tanggal 9 atau 10 April 2011. Menurut Asep Kambali pendiri KHI, animo peserta sangat tinggi. Sehingga untuk tanggal 9 April 2011 sudah penuh. Jadi jika Anda berminat ikut, tanggal yang tersedia adalah 10 April 2011.
"Kami sudah melakukan trip ini sembilan kali. Tapi, tahun lalu gak ada. Makanya yang saat ini ramai," kata Asep, Sabtu (2/4/2011). Peserta cukup membayar Rp 125 ribu. Pendaftaran peserta selambatnya tanggal 6 April 2011 melalui SMS 0818.0801.5631.

Cita-cita Boediono di Waktu Kecil


Penulis: Hindra Liu | Editor: Heru Margianto
Minggu, 3 April 2011 | 09:26 WIB

KOMPAS/AGUS SUSANTO
Boediono.
Foto:

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa cita-cita Anda semasa kecil dahulu? Dokter, insinyur, arsitek? Sebagian anak-anak melewati masa kecilnya dengan asa setinggi langit. Namun tidak demikian yang terjadi pada Wakil Presiden Boediono. Semasa kecil di Blitar, orang paling berkuasa nomor dua di Indonesia ternyata hanya memiliki cita-cita yang sederhana, yaitu menjadi perajin wayang kulit.
"Waktu kecil, saya suka sekali menonton wayang kulit. Saya ingin sekali bisa membuat wayang kulit," kata Boediono sebagaimana diulang Rayi Fatin Naura, pelajar SD Kautsar Bandar Lampung kelas VI, pekan ini di Kantor Wapres, Jakarta.
Naura, bersama dengan Aurora Louisa, pelajar SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung kelas V, dan Zulfa Zurul Izzah, pelajar SD Al Azhar I kelas V, adalah tiga wartawan cilik yang memperoleh kesempatan mewawancarai Wapres.
Kepada tiga wartawan cilik ini, Boediono pun sempat menuturkan kisah masa kecilnya yang dihabiskan di Blitar. Tak ubahnya bocah desa lainnya, Boediono, peraih gelar PhD di bidang ekonomi daeri Wharton School, Universitas Pennsylvania, mengisi waktunya dengan menggembala kambing dan mandi di kali.
"Saya tak menyangka ternyata Wapres suka menggembala kambing dan mandi di kali," kata Aurora. Kepada ketiganya, Boediono sempat memberikan pesan untuk terus belajar.
"Siapkan dirimu menjadi pemimpin bangsa. Setiap anak bangsa, tak peduli anak petani dari desa, bisa menjadi pemimpin bangsa. Apa pun yang ada di depan, kerjakan sebaik-baiknya," kata Izzah dan Naura seraya menatap catatannya.
Pengalaman mendebarkan
Baik Naura, Aurora, dan Izzah, sama sekali tak menyangka bahwa mereka berkesempatan mewawancarai mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut. Mulanya, ketiganya mengikuti seleksi yang digelar sebuah harian di Bandar Lampung. Setelah melewati serangkaian seleksi, ketiganya terpilih berangkat ke Jakarta.
Ketiganya mengatakan, perjalanan menuju ibukota melelahkan. Dari Bandar Lampung, mereka menuju Pelabuhan Bakauheni menggunakan mobil. Selanjutnya, mereka menumpang kapal feri menuju Pelabuhan Merak. Dari sana, mereka kembali menumpang mobil menuju Jakarta. Tak kurang sembilan jam mereka habiskan di jalan.
"Pas malam, ngantuk dan kebelet pipis, hi..hi..hi," kata Naura.
Pada mulanya, mereka mengaku grogi ketika tiba di Istana Wapres. "Begitu datang, gugup-gugup gimanaaa gitu," kata Aurora sambil tersenyum.
Di benak mereka, Wapres adalah sosok serius seperti yang kerap ditayangkan media melalui tayangan layar kaca. "Ternyata tidak. Pak Boediono cerita sambil tersenyum, rileks. Sering ketawa, bahkan sempat melucu," kata Naura.
Selama wawancara yang berlangsung setengah jam, Boediono, yang tampak mengenakan batik warna krem, menjawab 16 pertanyaan yang diajukan ketiga wartawan cilik tersebut. Pertanyaan berkisar dari tugas-tugas wakil presiden, kepramukaan, hingga kisah masa kecilnya. Ketiganya mengaku terkesan dengan sosok Boediono yang sederhana.
"Kami bangga sekali," kata Izzah di pengujung wawancara

Tangki Ketiga Terbakar

Penulis: Gregorius Magnus Finesso | Editor: Heru Margianto
Minggu, 3 April 2011 | 08:49 WIB

TRIBUN JOKJA Hawa panas akibat ledakan tangki Pertamina di Cilacap, Sabtu (2/4/2011) terasa hingga radius 200 meter.

TERKAIT:
CILACAP, KOMPAS.com - Hingga Minggu (3/4/2011) pukul 08.00, sudah tiga tangki di Kilang Minyak Pertamina Cilacap yang terbakar. Api menjalar di tangki ketiga yakni 31 T-7 berisi kerosin pada Sabtu malam pukul 22.00.
Pantauan Kompas, petugas pemadam kebakaran gabungan masih berupaya menyemprotkan busa (foam) pemadam api ke badan tangki. Tangki pertama nomor 31 T-2 berisi zat oktan HOMC tinggal sepertiga bagian. Sementara tangki 31 T-3 tinggal separuh bagian karena sisanya sudah terbakar api.
Angin masih berhembus cukup kencang dari arah barat. Ini membahayakan unit tangki yang berada di sebelah timur karena berisi avtur.
Susanto (31) petugas pemadam kebakaran yang didatangkan dari Jakarta mengungkapkan, jika tangki keempat sampai terbakar, bisa terjadi kerusakan lebih parah karena tutup tangki bisa meledak dan lepas dari tempatnya.
Kebakaran di areal kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit IV, Cilacap, Jawa Tengah, bermula dari tangki 31 T-2 berkapasitas 10.487 kiloliter di area 31. Tangki yang berdiameter 20-24 meter dengan tinggi 17 meter tersebut berisi minyak ringan (HOMC) atau sejenis cairan untuk menaikkan kandungan oktan dalam proses pembuatan premium.
Saat terbakar, isi tangki hanya sekitar 60 persen atau 6.000 kiloliter. Tangki HOMC di kompleks Kilang Cilacap berjumlah empat unit dengan kapasitas total 61.300 kiloliter.

The Face Behind Me - (Jimmy Wong original) a song for Orpheus, Eurydice,...

hasan tiro

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites